Selasa, 06 November 2018

Indahnya Pemandangan Bromo Tengger Semeru Jawa Timur

Bromo Tengger Semeru Jawa Timur




Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.


Perjalanan yang harus ditempuh

Perjalanan melalui pintu barat dari arah Pasuruan yaitu masuk dari desa Tosari untuk menuju ke pusat objek wisata (lautan pasir) terbilang berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa ini dikarenakan jalan turunan dari penanjakan ke arah lautan pasir sangatlah curam, kecuali kita menyewa mobil jeep yang disediakan oleh pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi. Namun apabila kita melalui pintu utara dari arah sebelum masuk Probolinggo yaitu pada daerah Tongas, kita akan menuju desa Cemoro Lawang sebelum turun menuju lautan pasir maka tidaklah terlalu berat dikarenakan turunan dari lerengnya tidaklah terlalu curam sehingga sepeda motor pun dapat melaluinya. Kebanyakan para wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur ini. Namun bila anda ingin menyaksikan matahari terbit yang sering ditampilkan di foto-foto, yang banyak difoto dari puncak penanjakan maka lebih praktis melewati jalur pintu barat.


Namun bila anda mempunyai jiwa petualang maka anda dapat mencoba jalur perjalanan yang jarang dilalui wisatawan. Yaitu melalui kota Malang anda masuk melalui kota kecil tumpang kemudian masuk kota Pronojiwo lalu akan melalui cagar alam yang sangat indah dari sini anda akan menjumpai pertigaan jalan di mana ke arah selatan akan memasuki Ranu Pane (ke arah Gunung Semeru) dan ke arah utara anda memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung Gunung Bromo sebelah selatan. Pertigaan tersebut bernama Jemplang. Perjalanan diawali dengan menuruni bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput yang lama kelamaan berganti menjadi lautan pasir. Jalan ini akan mengitari Gunung Bromo melewati lautan pasir selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui sepeda motor, namun memerlukan jiwa petualang karena jalurnya yang masih jarang dilewati dan tidak ada satupun persinggahan maupun rumah penduduk. Kita akan benar- benar disuguhkan dengan perjalanan yang sangat menantang. Namun anda akan diganjar dengan rahasia Bromo yang lain, yang sangat jarang dilihat wisatawan, yaitu padang ruput sabana dan bunga yang sangat luas berada di balik Gunung Bromo. Sungguh pemandangan yang berkebalikan pada sisi utaranya yang gersang dan berdebu. Namun perlu diingat, sebaiknya jangan melalui jalur ini pada malam hari dan atau dalam cuaca yang berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondisi seperti ini.

Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan rerumputan yang luas. Sedangkan yang paling ditunggu dari Gunung Bromo adalah sightview ketika matahari terbit dan terbenam karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Walaupun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tetapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar luar biasa.



Berlibur menuju Bromo dapat dibilang praktis bila anda menyukai tipe traveller dan melalui jalur pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan dalam jangka waktu 12 jam saja. tentunya bila anda memulainya dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapat dimulai dari jam 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2-3 pagi. Di mana anda dapat beristirahat dahulu sebelum melihat matahari terbit. Penjual makanan dan minuman di areal lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga anda sudah bisa bersiap-siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak Bromo yang terkenal itu. nikmatilah pemandangan sampai jam 9 pagi dan anda pun dapat kembali sampai di kota keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, apabila anda melakukan perjalanan di areal lautan pasir di tengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju areal parkir sekitar Pura anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjuk menuju areal pura. Dan apabila anda tersesat jangan panik dan meneruskan perjalanan (apalagi di tengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2-3 pagi beberapa penunggang kuda sewaan melintas di area lautan pasir.


Tiket masuk


Daftar Harga Tiket Masuk Wisata Gunung Bromo
Bromo dan Sekitarnya Hari Biasa Hari Libur
Wisatawan Nusantara IDR 27.500,- IDR 32.500,-
Wisatawan MancanegaraIDR 220.500,- IDR 320.000,-


Menuju lokasi gunung Bromo ada beberapa rute dan jalur umum yang sudah dikenal umum, diantaranya adalah jalur selatan yaitu menuju Bromo dari Tumpang Malang - Gubugklakah, yang juga searah dengan rute menuju Ranu Pani dan Semeru. Kemudian jalur dari kota Pasuruan serta yang paling populer yaitu jalur ke Bromo via Probolinggo. Jalur via probolinggo lebih diminati karena banyaknya tersedia penginapan dan hotel dekat dengan kawasan gunung Bromo.

Jenis Kendaraan Tiket Masuk
Kendaraan Roda 4 IDR 10.000,-
Kendaraan Roda 2 IDR 5.000,-
Sepeda IDR 2.000,-
Kuda IDR 1.500,-


Sumber
- wikipedia
- berbagai sumber
https://youtu.be/7RDxY61GOgw

Selasa, 04 September 2018

Sekolah Diujung Desa Yang Mewah Alias Mepet Sawah | Kelas Inspirasi Semarang

Sekolah Diujung Desa Yang Mewah Alias Mepet Sawah 😼😼😼😼

oleh
seorang Ibu rumah tangga, Relawan Videografer
Kelompok 20
SDN Mranggen 03
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak



Semenjak resign dari kementerian PU - Bina Marga bulan maret 2018 lalu, dan anak saya Zaidan Atho juga sekarang sudah mondok di kota Nganjuk, sehingga saya sering bingung mau ngapain dirumah, akhirnya saya berniat mendedikasikan diri ini untuk kegiatan sosial disamping sebagai seorang independent property untuk mengisi waktu luang.


Kegiatan apapun selalu saya ikuti, baik itu kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Tujuan saya hanya ingin beribadah dan mengharap ridho dari-NYa semata.

Karena telah tertuang dalam QS Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Mengenai kenapa saya bisa nyasar di Kelas Inspirasi Semarang #5 ini, saya juga lupa kapan saya daftar dan infonya dari manapun saya masih lupa sampaisekarang. sekitar 3 atau 4 hari sebelum acara briefing KIS #5 yang diadakan di Gedung Perpustakaan Wilayah Semarang, saya ditelpon oleh kak Niken selaku koordinator KIS. Kak Niken bilang saya diterima di KIS sebagai cadangan, karena relawan videografer yang utama mengundurkan diri.
Terus saya iyakan.


Dan saya benar-benar tidak tahu, apa itu Kelas Inspirasi. Kebetulan saya ditempatkan di SDN Mranggen 03 Demak, yang jarak tempuh dari rumah kurang lebih 17 km waktu normal. Pada saat briefing dari pihak sekolah datang mewakili bernama pak Misbah.


Beliau menceritakan keadaan SDN Mranggen 03 yang kondisi siswa yang masih membutuhkan perhatian untuk masalah kegiatan belajar mengajar. Karena sebagian besar wali siswa yang berprofesi sebagai petani dan tenaga buruh, dengan keadaan ekonomi yang masih belum berkecukupan. 
Sehingga para orang tua hanya berasumsi, yang penting anaknya sekolah, untuk masalah belajar dan lain sebagainya semua diserahkan sepenuhnya ke pihak guru pengajar sekolah. memang sangat memprihatinkan disaat era milenial seperti ini, pendidikan masih belum diuatamakan.




Setelah saya dan team kelompok 20 melakukan survei ke sekolah dan terjun langsung sebagai relawan, memang benar yang dikatakan Pak Misbah waktu itu.


Kami sebagai relawan sangat antusias mengikuti kegiatan Kelas Inspirasi ini. Banyak pengalaman saya dapatkan didunia sekolah dasar. Dengan berbagai karakter anak-anak yang lucu dan ada juga yang usil. Yang terutama menjadi perhatian kami sebagai relawan adalah perpustakaan yang kurang perhatian.

Sehingga menyebabkan animo siswa untuk belajar dan membaca di perpustakaan kurang diminati. Sebenarnya infrastruktur sudah bagus, tetapi penataan ruang perpustakaan yang kurang menarik dan juga ketersediaan buku-buku yang sangat minim.

Sebagai seorang relawan videografer saya sangat terhibur dengan tingkah laku anak-anak yang lucu. Ada yang malu-malu diambil fotonya, ada juga yang pengen eksis. hehe... anak milenial gitu loh....
Semoga kelak kita bisa dipertemukan lagi diacara yang lain.

Salam dari seorang ibu yang fakir ilmu

Minggu, 29 Juli 2018

Air Terjun Sri Gethuk Gunung Kidul | 081384783223




Terletak di Desa Wisata Bleberan Gunung Kidul-Jogjakarta, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati rumah-rumah areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. 




Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, 
sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Kami memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.



Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai di pagi hari, saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.
Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.

Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai terdengar. Air Terjun Sri Gethuk sudah di depan mata. Bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air. Kami pun turun dari rakit dan melompati bebatuan untuk sampai di bawah air terjun dan mandi di bawahnya. Rasanya seperti berada di negeri dongeng, di mana air mengalir begitu melimpah. Air mengalir, air memercik ke seluruh tubuh, air mengalir. Serasa damai mendengar gemericik air yang mengalir, melupakan beban hidup dan penat selama beberapa hari ini.

Sebagai gambaran untuk Tiket Masuk Air Terjun Sri Gethuk 2018
Rp 10.000 (tiket naik perahu)
Rp 35.000 (terusan ke Gua Rancang Kencono)

Jam Buka Air Terjun Sri Gethuk
Senin - Minggu: pukul 08.00 - 16.00 WIB

Pada saat weekend selalu ramai dikunjungi para wisatawan.

Setelah puas bermain air di Air Terjun Sri Gethuk, kami pulang dengan kembali menysuri sungai naik rakit. Sesampai di daratan, terasa haus setelah beberapa jam bermain air, akhirnya kami memutuskan untuk membeli Kelapa Muda yang bisa langsung diminum disitu. Ada kelapa muda murni ada juga yang dibakar. Setelah itu barulah kami pulang, untuk kembali melakukan aktifitas seperti biasa.

Sampai ketemu di petualangan kami selanjutnya.

See you, and have a nice trip.

Salam Seneng Tamasya...

Minggu, 06 Mei 2018

Yuk ke Batik Semarang

Kali ini mimin mau cerita tentang pengalaman mimin kemaren hari sabtu, selama mengikuti workshop videograf dan belajar membatik di Batik Semarang 16 dengan narasumber pak Teguh Sudarisman.


Batik Semarang 16 merupakan workshop sekaligus galery batik, yang terletak di perbatasan antara kota Semarang dan kabupaten Demak. Tepatnya di daerah Meteseh, Kecamatan Tembalang Kodya Semarang. Meski lokasinya yang sangat jauh dari hiruk pikuk kota Semarang, namun tempatnya sangat cozy dan nyaman.


Disana kita bisa melihat langkah-langkah membatik, mulai dari kain polos hingga menjadi baju batik yang siap dipajang dan dipasarkan di galery Batik Semarang 16. Dan istimewanya lagi, kita juga bisa belajar membatik.


Oiya didepan Galery Batik Semarang 16 juga ada lho Perumahan Grand Pandawa View, yang di desain secara cantik bernuansa etnik.

So, buruan dech kunjungi Batik Semarang 16. Agar kamu-kamu yang hobi travelling tidak ketinggalan info mengenai wisata seputar kota Semarang ini.

Mari bertamasya...

Heloo Guys...

Selamat datang di blogger seneng tamasya

Perkenalkan, saya selaku pengelola atau admin dari blog senengtamasya.blogspot.co.id

Disini nantinya saya akan membuat postingan artikel mengenai dunia wisata, tamasya, piknik dan traveling.

Baik itu :
- Wisata Alam
- Wisata Kota
- Wisata Sejarah
- Wisata Kuliner
dan lain sebagainya yang berbau tamasya dan wisata

So,,,,

Jangan sampai ketinggalan beritanya yaaa


and please cek it out!!!

more info about me


 nomer whatsapp