Selasa, 04 September 2018

Sekolah Diujung Desa Yang Mewah Alias Mepet Sawah | Kelas Inspirasi Semarang

Sekolah Diujung Desa Yang Mewah Alias Mepet Sawah 😼😼😼😼

oleh
seorang Ibu rumah tangga, Relawan Videografer
Kelompok 20
SDN Mranggen 03
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak



Semenjak resign dari kementerian PU - Bina Marga bulan maret 2018 lalu, dan anak saya Zaidan Atho juga sekarang sudah mondok di kota Nganjuk, sehingga saya sering bingung mau ngapain dirumah, akhirnya saya berniat mendedikasikan diri ini untuk kegiatan sosial disamping sebagai seorang independent property untuk mengisi waktu luang.


Kegiatan apapun selalu saya ikuti, baik itu kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Tujuan saya hanya ingin beribadah dan mengharap ridho dari-NYa semata.

Karena telah tertuang dalam QS Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Mengenai kenapa saya bisa nyasar di Kelas Inspirasi Semarang #5 ini, saya juga lupa kapan saya daftar dan infonya dari manapun saya masih lupa sampaisekarang. sekitar 3 atau 4 hari sebelum acara briefing KIS #5 yang diadakan di Gedung Perpustakaan Wilayah Semarang, saya ditelpon oleh kak Niken selaku koordinator KIS. Kak Niken bilang saya diterima di KIS sebagai cadangan, karena relawan videografer yang utama mengundurkan diri.
Terus saya iyakan.


Dan saya benar-benar tidak tahu, apa itu Kelas Inspirasi. Kebetulan saya ditempatkan di SDN Mranggen 03 Demak, yang jarak tempuh dari rumah kurang lebih 17 km waktu normal. Pada saat briefing dari pihak sekolah datang mewakili bernama pak Misbah.


Beliau menceritakan keadaan SDN Mranggen 03 yang kondisi siswa yang masih membutuhkan perhatian untuk masalah kegiatan belajar mengajar. Karena sebagian besar wali siswa yang berprofesi sebagai petani dan tenaga buruh, dengan keadaan ekonomi yang masih belum berkecukupan. 
Sehingga para orang tua hanya berasumsi, yang penting anaknya sekolah, untuk masalah belajar dan lain sebagainya semua diserahkan sepenuhnya ke pihak guru pengajar sekolah. memang sangat memprihatinkan disaat era milenial seperti ini, pendidikan masih belum diuatamakan.




Setelah saya dan team kelompok 20 melakukan survei ke sekolah dan terjun langsung sebagai relawan, memang benar yang dikatakan Pak Misbah waktu itu.


Kami sebagai relawan sangat antusias mengikuti kegiatan Kelas Inspirasi ini. Banyak pengalaman saya dapatkan didunia sekolah dasar. Dengan berbagai karakter anak-anak yang lucu dan ada juga yang usil. Yang terutama menjadi perhatian kami sebagai relawan adalah perpustakaan yang kurang perhatian.

Sehingga menyebabkan animo siswa untuk belajar dan membaca di perpustakaan kurang diminati. Sebenarnya infrastruktur sudah bagus, tetapi penataan ruang perpustakaan yang kurang menarik dan juga ketersediaan buku-buku yang sangat minim.

Sebagai seorang relawan videografer saya sangat terhibur dengan tingkah laku anak-anak yang lucu. Ada yang malu-malu diambil fotonya, ada juga yang pengen eksis. hehe... anak milenial gitu loh....
Semoga kelak kita bisa dipertemukan lagi diacara yang lain.

Salam dari seorang ibu yang fakir ilmu